MENULIS GELISAH
tulislah segala kegelisahan hidup dan jadikan karya epik untuk dunia
Senin, 08 Agustus 2016
Diskusi Mengupas Eyang Habibie
JAKARTA – Membicara eyang tidak akan pernah cukup dalam satu sudut pandang. Apalagi menuliskan setiap jejak hidupnya kemudian diterbitkan dalam bentuk buku. Sosok eyang satu ini memang berbeda. Meskipun bertubuh tidak tinggi, tetapi eyang ini memiliki otak yang besar (cerdas), pendirian kuat, dan semangat kokoh meraih cita-citanya demi kemajuan bangsa. Ia adalah Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie).
Setengah Abad Majalah Horison
Kamis, 25 Februari 2016
Pesan Khotbah Jumat
Foto dari internet |
Khotbah Jumat (12/2) siang ini, membuat bulu kudukku meremang, tanganku
basah keringat, dan jantungku berdetak lebih cepat. Bukan persoalan aku
sedang kurang sehat, melainkan isi khotbah yang disampaikan Ustaz Drs. Fachrurroji dengan nada suara lantang tentang amalan-amalan dunia
yang akan dipertanyakan di alam kubur. Terutama faidah-faidah yang dilakukan umat
Islam yang akan terhindar dari siksa kubur.
Eka Nurul: Dari Sajira Mewakili Banten
Kegiatan Teacher Supercamp 2015: Guru Menulis
Antikorupsi yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi telah terpilih 25 guru
mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Ke-25 guru tersebut selanjutnya akan dikarantina
selama lima hari mulai dari 2 – 6 November 2015, di Lembang, Bandung, Jawa
Barat, untuk diberi pelatihan oleh para juri yang berkompeten di bidangnya.
Dalam seminar “Membangun Generasi Jujur dan Berkarakter
Melalui Literasi Antikorupsi” dan sekaligus pelepasan peserta Teacher
Supercamp, pada Senin (2/11) di Aula Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
Dengan narasumber Pemimpin KPK dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang
dimoderatori Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum (Ketua Forum TBM Pusat) berlangsung
dialogis. Pembicara dan peserta yang hadir saling merespon dalam sesi
tanya-jawab sehingga seminar pun tampak meriah.
Seusai seminar selesai, inilah yang ditunggu-tunggu oleh 25
guru tersebut. Karena setelah ini adalah pembukaan sekaligus pelepasan peserta
untuk menuju camp atau kemah
pelatihan. Satu per satu nama-nama guru dari perwakilan provinsi dipanggil ke
depan panggung sebagai simbolisasi pengalungan tanda peserta. Dari 25 guru
tersebut, nama Eka Nurul (26), guru Bahasa Inggris di MTs Al Hasanah, Sajira,
Kabupaten Lebak, mewakili Provinsi Banten dalam kegiatan tingkat nasional ini.
“Saya bangga bisa terpilih jadi peserta Teacher Supercamp
ini. Tidak menyangka. Saya yang dari pelosok selatan Lebak bisa mewakili Banten
pada acara nasional ini. Awalnya, saya tidak berpikir akan terpilih. Sebab
ketika tahu ada kegiatan ini pun, tahu
dari teman. Tapi sayang, teman yang beritahu malah tidak ikut,” ujar Eka Nurul
seusai sesi pembukaaan dan pelepasan selesai.
Menurut Eka Nurul, kompetisi semacam ini sangat bagus untuk
para guru di seluruh Indonesia dan khususnya di Banten dalam meningkatkan
kualitas pengetahun dan pengalamannya. “Sangat disayangkan, teman-teman guru di
Banten kurang antusias dengan kegiatan ini. Padahal informasi ini tersebar di media
sosial. Saya berharap jika ada acara semacam ini, guru-guru di Banten
bergerilya mengikutinya,” kata Eka yang mengaku pernah mengikuti Kelas Menulis
Rumah Dunia ke-22 ini.
Meskipun Eka Nurul hanya seorang dari perwakilan Provinsi
Banten, tapi ia tetap semangat mengikuti karantina selama lima hari di Resort
sanGria Lembang, Bandung, Jawa Barat. Eka berharap setelah mengikuti acara ini
bisa menambah wawasan terkait menjadi sosok guru antikorupsi. Karena
menurutnya, guru adalah orang pertama dalam menyampaikan pembelajaran moral
kepada peserta didik agar kelak menjadi generasi yang kritis dan bermoral baik.
(muhzen)
Kamis, 04 Februari 2016
IBU SEBAGAI TONGGAK BAHASA
Perkembangan ilmu teknologi tidak bisa dimungkiri terus
merambah hampir seluruh penjuru dunia. Berbagai model benda canggih seakan telah menggantikan kebutuhan pokok primer kita
dalam kehidupan ini. Buktinya, banyak sebagian orang tidak bisa lepas dari gadget yang terus membayangi ke mana pun mereka berada. Hal paling kecil, misalnya, ketika akan
melaksanakan ibadah salat di masjid, tetapi ponsel tidak bisa lepas dari
genggaman tangan atau saku kantong pakaian. Hal itu menandakan bahwa kita telah
terhegemoni oleh modernitas sehingga berpengaruh, baik positif maupun negatif.
Kamis, 28 Januari 2016
NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM FILM KMGP
Dewasa ini, perkembangan film Islam
mulai marak menghiasi bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Dimulai dari booming nan fenomenalnya film Ayat-ayat Cinta (2008), disusul Laskar Pelangi (2008), Ketik Cinta Bertasbih
1 &2 (2009), dan Sang Pencerah
(2010) yang menjadikan film ini banyak ditonton dengan daftar penonton
mencapai jutaan orang. Kemudian berlanjut ke film Perempuan Berkalung Sorban (2009), Hafalan Salat Delisah (2011), Negeri
Lima Menara (2012), 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), Assalamualaikum Beijing (2014), dan Surga yang Tidak Dirindukan (2015), yang menandakan bahwa film beraromakan Islam tak pernah surut dan
banyak disukai para penontonnya.
Belum lama ini film Islam kembali tayang
di bioskop yang sejak diwacanakan akan difilmkan sudah ditunggu-tunggu para
penonton, yakni Ketika Mas Gagah Pergi
(KMGP), sebuah film adaptasi dari cerpen dengan judul yang sama karya Helvy
Tiana Rosa.
Rabu, 27 Januari 2016
EMAS KAWIN ALA PETUALANG
Judul Buku :
Honeymoon Ala Backpacker
Penulis : Gol A Gong
Penerbit :
Pelangi Indonesia
Cetakan :
2014
Tebal :
196 Halaman
Masih jarang di
dunia ini ada seorang suami memberikan maskawin kepada sang istri dalam bentuk
lain. Meskipun awalnya hanya sebuah ungkapan atau sekadar
janji, baik disengaja maupun tidak disengaja. Namun, sebagai lelaki atau suami yang bahagia ketika melihat
istrinya bahagia, tentu janji itu akan ditepati. Hal itu mendorong Gol A Gong,
penulis buku Honeymoon ala Backpacker
(HAB) sekaligus sebagai suami ingin memberikan hadiah spesial untuk istrinya
(Tias Tatanka). Ya, Gong punya cita-cita mengajak Tias Tatanka bertualang
ke luar negeri.
Kamis, 06 September 2012
MENULIS PUISI ADALAH EKSPRESI PERILAKU
Semua orang tahu bahwa menulis
adalah aktivitas yang positif penuh kreativitas, karena aktivitas ini
menggerakkan organ tubuh secara ragawi dan rohani. Dengan menulis berarti kita
mengekspresikan diri lewat sebuah media bernama tulisan, dan dari tulisan
tersebut akan menarik minat orang untuk melihat atau membacanya.
Dari menulis tersebut, secara
tidak sadar dan tidak langsung dapat memengaruhi orang untuk berubah. Terserah
mau berubah kea rah mana? Mau yang berubah ke ara positif atau negatif. Itu
tergangtung dari jenis tulisan yang memengaruhi tersebut. Dan semua
dikembalikan kepada yang menulis dan membacanya.
Langganan:
Postingan (Atom)