Kegiatan Teacher Supercamp 2015: Guru Menulis
Antikorupsi yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi telah terpilih 25 guru
mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Ke-25 guru tersebut selanjutnya akan dikarantina
selama lima hari mulai dari 2 – 6 November 2015, di Lembang, Bandung, Jawa
Barat, untuk diberi pelatihan oleh para juri yang berkompeten di bidangnya.
Dalam seminar “Membangun Generasi Jujur dan Berkarakter
Melalui Literasi Antikorupsi” dan sekaligus pelepasan peserta Teacher
Supercamp, pada Senin (2/11) di Aula Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
Dengan narasumber Pemimpin KPK dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI yang
dimoderatori Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum (Ketua Forum TBM Pusat) berlangsung
dialogis. Pembicara dan peserta yang hadir saling merespon dalam sesi
tanya-jawab sehingga seminar pun tampak meriah.
Seusai seminar selesai, inilah yang ditunggu-tunggu oleh 25
guru tersebut. Karena setelah ini adalah pembukaan sekaligus pelepasan peserta
untuk menuju camp atau kemah
pelatihan. Satu per satu nama-nama guru dari perwakilan provinsi dipanggil ke
depan panggung sebagai simbolisasi pengalungan tanda peserta. Dari 25 guru
tersebut, nama Eka Nurul (26), guru Bahasa Inggris di MTs Al Hasanah, Sajira,
Kabupaten Lebak, mewakili Provinsi Banten dalam kegiatan tingkat nasional ini.
“Saya bangga bisa terpilih jadi peserta Teacher Supercamp
ini. Tidak menyangka. Saya yang dari pelosok selatan Lebak bisa mewakili Banten
pada acara nasional ini. Awalnya, saya tidak berpikir akan terpilih. Sebab
ketika tahu ada kegiatan ini pun, tahu
dari teman. Tapi sayang, teman yang beritahu malah tidak ikut,” ujar Eka Nurul
seusai sesi pembukaaan dan pelepasan selesai.
Menurut Eka Nurul, kompetisi semacam ini sangat bagus untuk
para guru di seluruh Indonesia dan khususnya di Banten dalam meningkatkan
kualitas pengetahun dan pengalamannya. “Sangat disayangkan, teman-teman guru di
Banten kurang antusias dengan kegiatan ini. Padahal informasi ini tersebar di media
sosial. Saya berharap jika ada acara semacam ini, guru-guru di Banten
bergerilya mengikutinya,” kata Eka yang mengaku pernah mengikuti Kelas Menulis
Rumah Dunia ke-22 ini.
Meskipun Eka Nurul hanya seorang dari perwakilan Provinsi
Banten, tapi ia tetap semangat mengikuti karantina selama lima hari di Resort
sanGria Lembang, Bandung, Jawa Barat. Eka berharap setelah mengikuti acara ini
bisa menambah wawasan terkait menjadi sosok guru antikorupsi. Karena
menurutnya, guru adalah orang pertama dalam menyampaikan pembelajaran moral
kepada peserta didik agar kelak menjadi generasi yang kritis dan bermoral baik.
(muhzen)